Dalam agama Yahudi, pandangan pada perayaan ulang tahun masih diperdebatkan oleh berbagai rabbi.[2] Di dalam Alkitab Ibrani, satu-satunya isi yang menyebutkan perayaan untuk memperingati hari kelahiran seseorang adalah mengenai ulang tahun Firaun Mesir yang terekam dalam [[]] Kejadian:40:20.[3] Rabbi Moshe Feinstein selalu acknowledged ulang tahun.[4] The Lubavitcher Rebbe mendorong banyak orang untuk merayakan ulang tahun mereka, dengan berkumpul bersama kerabat, membuat resolusi positif, dan melalui berbagai kegiatan keagamaan.[5] Menurut Rabbi Yissocher Frand, ulang tahun kelahiran seseorang merupakan hari khusus karena doa seseorang tersebut pada hari itu dapat terkabulkan.[6]
Gambar Kue Ultah
Bar mitzvah untuk anak laki-laki Yahudi berumur 13 tahun, atau bat mitzvah untuk anak perempuan Yahudi berumur 12 tahun, mungkin adalah satu-satunya perayaan Yahudi yang sering dikaitkan dengan ulang tahun. Walaupun perayaan modern, di mana "ulang tahun" sekuler seringkali mengecilkan hakikatnya sebagai ritual agama, namun pada mulanya inti dari perayaan bar mitzvah atau bat mitzvah sepenuhnya bersifat keagamaan (pencapaian kematangan beragama menurut hukum Yahudi), dan bukan bersifat sekuler. Dengan atau tanpa perayaan ulang tahun, seorang anak Yahudi tetap akan mengalami bar mitzvah atau bat mitzvah, dan mungkin dirayakan pada hari itu atau beberapa hari setelahnya.Nabiku tidak pernah merayakan ‘Happy Birthday’, tidak juga menyanyi lagu Selamat Ultah, tidak pernah meniup lilin kue ultah, menteraktir tmn2nya ketika Ultah, mendoakan temannya yg ultah, dan ritual2 lainnya ketika Ultah. Padahal semua itu mampu beliau lakukan saat itu, dan tidak ada penghalangnya. Namun apakah beliau lupa? atau Allah yg kelupaan memberitahukannya kpd Nabi-Nya? Penjelasannya bisa dilihat di tulisan ini…
awalnya merupakan ciri khas org2 kuffar yg mana Islam maupun org2 shalih terdahulu sebelum Islam telah menyelisihinya. Sedangka…n dalam Islam terdapat dalil yg melarang dalam hal itu, Rasulullah pernah bersabda:
“Kamu akan mengkuti cara hidup orang-orang sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehingga jika mereka masuk kedalam lobang biawak kamu pasti akan memasukinya juga”. Para sahabat bertanya,”Apakah yang engkau maksud adalah kaum Yahudi dan Nasrani wahai Rasulullah?”Rasulullah menjawab:”Siapa lagi jika bukan mereka?!”.
Rasulullah bersabda:“ Man tasabbaha biqaumin fahua minhum” (Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.”( HR. Ahmad dan Abu Daud dari Ibnu Umar).
Apalagi sudah byk kita saksikan kemungkaran2 yg terdapat dalam acara tsb, sehingga menambah keyakinan kita bhw acara tsb adalah mungkar.Wallahu alam.
Mungkin kurangnya pengetahuan mengenai “ke-Aqidah-an”, masih banyak ummat Islam yang mengikuti ritual paganisme ini. Bahkan tidak menutup kemungkinan para ustadz dan ustazdahpun ikut merayakannya dan terjebak di dalamnya. Apalagi gencarnya media televisi dan media massa lainnya mempublikasikan seremonialnya yang terkadang dilakukan oleh beberapa da’i muda atau yang bergelar ustadz [setengah artis, katanya sih !]. Ditambah lagi kebiasaan ini sudah jamak dan menjadi hal yang seakan-akan wajib apabila ada anggota keluarga, rekan atau sahabat yang memperingati hari lahirnya. Dan tak kurang kelirunya sejak di Taman Kanak-kanak dan SD sudah diajarkan secara praktek langsung bahkan ada termaktub dalam buku-buku kurikulum mereka . Wallahu a’lam. Semoga Allah memberikan hidayah kepada mereka.
Pada masa-masa awal Nasrani generasi pertama (Ahlul Kitab / kaum khawariyyun / pengikut nabi Isa) mereka tidak merayakan Upacara UlangTahun, karena mereka menganggap bahwa pesta ulang tahun itu adalah pesta yang mungkar dan hanya pekerjaan orang kafir Paganisme.
Pada masa Herodeslah acara ulang tahun dimeriahkan sebagaimana tertulis dalam Injil Matius 14:6;
Tetapi pada HARI ULANG TAHUN Herodes, menarilah anak Herodes yang perempuan, Herodiaz, ditengah-tengah meraka akan menyukakan hati Herodes. (Matius14 : 6)
Dalam Injil Markus 6:21
Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada HARI ULANG TAHUNNYA mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea. (Markus 6:21)
————————————————————-
Look at the Bible, Matthew 14 : 6 and Mark 6:21;
celebrating of birthday is Paganism, and Jesus (Isa, peace be upon him) doesn’t to do it, but Herod.
Matthew 14:6 :
“But when Herod’s birthday was kept, the daughter of Herodias danced before them, and pleased Herod”.
Mark 6:21 :
Finally arrived also a good opportunity for Herodias, Herod on his birthday gave a feast for the magnifying-magnifying, officer-officers and prominent people in the Galilee.
————————————————————-
Orang Nasrani yang pertama kali mengadakan pesta ulang tahun adalah orang Nasrani Romawi. Beberapa batang lilin dinyalakan sesuai dengan usia orang yang berulang tahun. Sebuah kue ulang tahun dibuatnya dan dalam pesta itu, kue besar dipotong dan lilinpun ditiup. (Baca buku :Parasit Aqidah. A.D. El. Marzdedeq, Penerbit Syaamil, hal. 298)
Sudah menjadi kebiasaan kita mengucapkan selamat ulang tahun kepada keluarga maupun teman, sahabat pada hari ULTAHnya. Bahkan tidak sedikit yang aktif dakwah (ustadz dan ustadzah) pun turut larut dalam tradisi jahiliyah ini.
Sedangkan kita sama-sama tahu bahwa tradisi ini tidak pernah diajarkan oleh Nabi kita yang mulia MUHAMMAD Shalallah Alaihi Wasallam, dan kita ketahui Rasulullah adalah orang yang paling mengerti cara bermasyarakat, bersosialisasi, paling tahu bagaimana cara menggembirakan para sahabat-sahabatnya. Rasulullah paling mengerti bagaimana cara mensyukuri hidup dan kenikmatannya. Rasulullah paling mengerti bagaimana cara menghibur orang yang sedang bersedih. Rasulullah adalah orang yang paling mengerti CARA BERSYUKUR. Adapun tradisi ULANG TAHUN ini merupakan tradisi orang-orang Yahudi, Nasrani dan kaum paganism, maka Rasulullah memerintahkan untuk menyelisihinya. Apakah Rasulullah pernah melakukannya ? Padahal Herodes sudah hidup pada jaman Nabi Isa. Apakah Rasulullah mengikuti tradisi ini ?
Rasulullah pernah bersabda:
“Kamu akan mengkuti cara hidup orang-orang sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehingga jika mereka masuk kedalam lobang biawak kamu pasti akan memasukinya juga”. Para sahabat bertanya,”Apakah yang engkau maksud adalah kaum Yahudi dan Nasrani wahai Rasulullah?”Rasulullah menjawab:”Siapa lagi jika bukan mereka?!”.
Rasulullah bersabda:
“ Man tasabbaha biqaumin fahua minhum” (Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.”( HR. Ahmad dan Abu Daud dari Ibnu Umar).
Allah berfirman;
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. (QS. Al Baqarah : 120)
وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran , pengelihatan, dan hati, semuannya itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al-Isra’:36)
“… dan kamu mengatakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikitpun juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar.” (QS. an-Nuur: 15)
Janganlah kita ikut-ikutan, karena tidak mengerti tentang sesuatu perkara. Latah ikut-ikutan memperingati Ulang Tahun, tanpa mengerti darimana asal perayaan tersebut.
Ini penjelasan Nabi tentang sebagian umatnya yang akan meninggalkan tuntunan beliau dan lebih memilih tuntunan dan cara hidup diluar Islam. Termasuk juga diantaranya adalah peringatan perayaan ULTAH, meskipun ditutupi dengan label SYUKURAN atau ucapan selamat MILAD.
Jika kita mau merenung apa yang harus dirayakan atau disyukuri BERKURANGNYA usia kita?
semakin dekatnya kita dengan KUBUR? SUDAH SIAPKAH kita untuk itu? Akankah kita bisa merayakannya tahun depan?
Seorang muslim dia dituntut untuk MUHASABAH setiap hari, karena setiap detik yang dilaluinya TIDAK akan pernah kembali lagi sampai nanti dipertemukan oleh ALLAH pada hari penghisaban , yang tidak ada yang bermanfaat pada hari itu baik anak maupun harta kecuali orang yang menghadap ALLAH dengan membawa hati yang ikhlas dan amal yang soleh.
Jadi, alangkah baiknya jika tradisi jahiliyah ini kita buang jauh-jauh dari diri kita, keluarga dan anak-anak kita dan menggantinya dengan tuntunan yg mulia yang diajarkan oleh Rasulullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar